The Overcoming Church
Menjadi seorang pemenang di dalam Kristus berarti kita harus mempunyai gaya hidup seorang pemenang. Banyak kemiripan antara gaya hidup seorang tentara militer dengan tentara Kristus. Seringkali hal-hal yang memampukan seseorang untuk menjadi tentara militer yang baik adalah hal yang sama yang memampukan kita untuk menghidupi kehidupan seorang pemenang. Kisah di Matius 8:5-13 tentang seorang perwira di Kapernaum yang datang kepada Yesus untuk memohon kesembuhan bagi hambanya adalah salah satu contoh yang mengilustrasikan hal ini. Tiga elemen kunci yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemenang:
1. Penundukan terhadap otoritas
2. Tanggung jawab terhadap hubungan-hubungan
3. Keberanian untuk bertindak
1. Penundukan terhadap otoritas
2. Tanggung jawab terhadap hubungan-hubungan
3. Keberanian untuk bertindak
Submission to Authority
Seorang tentara militer tunduk kepada pemimpinnya...bukan saja demi kesuksesan pribadinya, tetapi juga demi kesuksesan pekerjaan yang untuk apa dia telah dipanggil. Karena perwira itu berjalan di dalam otoritas, dia pun mengenali otoritas yang ada di dalam diri Yesus. Dan bukan hanya itu, dia juga sadar bahwa Yesus berjalan dalam otoritas yang lebih tinggi darinya. Begitu pula kita dipanggil untuk tunduk terhadap tiga trinitas dari Tuhan kita: Tuhan Allah Bapa, Yesus, dan Roh Kudus. Kuasa dan otoritas dilepaskan melalui kita saat kita tunduk, oleh karena itu kita bisa menjadi seorang pemenang. Di dalam gereja ini juga berarti kita tunduk terhadap rasul, pastor, maupun pemimpin kita lainnya. Pada saat yang sama, kita mewakili otoritas dan kehendak otoritas Tuhan di bumi. Tuhan mendelegasikan otoritas kepada kita; kita berotoritas atas orang-orang yang Tuhan telah percayakan pada kita di lingkup pengaruh kita, apakah di keluarga, carecell, maupun tempat kerja. Jadi kita berada dalam penundukan terhadap satu sama lain. Struktur ini diciptakan Tuhan untuk keteraturan dan kekuatan, untuk memampukan kita menggenapi destinasi dan panggilan kita di dalam Tuhan. Penting untuk kita tunduk terhadap takhta yang benar, karena jika kita tunduk terhadap takhta yang salah, maka kita berada di bawah otoritas yang salah. Bukannya otoritas kita membawa kita menjadi pemenang, sebaliknya otoritas kita membawa kita pada apatisme, kehancuran dan maut. Selain penundukan terhadap otoritas, ada pula konsep penundukan untuk/ demi sesuatu dan penundukan akan sesuatu. Seorang tentara militer tunduk kepada pemimpinnya untuk tujuan kerajaan atau negaranya. Dia tunduk bukan saja demi kesuksesan pribadinya, tetapi juga demi kesuksesan pekerjaan yang untuk apa dia telah dipanggil. Selain itu, seorang tentara pun harus tunduk dalam hal hak-hak pribadi mereka. Begitu mereka tergabung dalam militer, mereka harus menyerahkan hal-hal dalam hidup mereka: waktu, keahlian, preferensi berpakaian, dan sebagainya. Mereka berada dalam penundukan akan segala sesuatu yang mereka miliki. Dimanapun Anda berada, apakah di rumah, gereja atau tempat kerja, kenakanlah identitas Anda di dalam Kristus sebagai seorang tentara Kristus dan seorang pemenang. Demikian pula saat kita menyerahkan seluruh hidup kita bagi Kristus. Ini bisa menjadi agak menakutkan dan prosesnya pun seringkali tidak mudah. Kita harus rendah hati, tunduk dan menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan. Namun kita bisa melakukannya karena kasih karunia Tuhan, karena kita tahu otoritas di atas kita akan memelihara kita. Proses yang kita lalui dimaksudkan Tuhan untuk membentuk kita menjadi tentara-tentara Kristus yang berkemenangan. Seperti tanah liat di tangan seorang master pejunan, kita dibentuk menjadi bejana-bejana kemuliaan.
Responsibility to Relationships
Kita tidak diciptakan untuk menjadi penyendiri. Kita memiliki hubungan dengan satu sama lain dan tanggung jawab di dalam hubungan-hubungan tersebut. Kita bertanggung jawab untuk mempraktikkan kuasa serta pengaruh daripada takhta Tuhan dengan benar. Kita yang berada di bawah otoritas bertanggung jawab untuk menghormati dan berakuntabilitas terhadap mereka yang memiliki otoritas atas kita. Sebagai pemimpin, kita bertanggung jawab untuk untuk memelihara mereka yang berada di bawah otoritas kita, untuk memberkati dan menolong mereka, dan tidak menyalahgunakan kuasa kita. Perwira yang datang kepada Yesus itu prihatin mengenai keadaan hambanya. Di dalam budaya Roma, apakah seorang hamba? Hanya budak belaka. Mereka adalah sekedar orang-orang tanpa wajah. Tetapi perwira itu mengindikasikan melalui tindakannya bahwa baginya seorang hamba itu pun penting.
Courage to Take Action
Seorang pemenang itu proaktif dan berani mengambil tindakan. Mereka tidak sekedar mengikuti arus; mereka membuat hal-hal terjadi. Kita harus memiliki keberanian untuk bertindak di dalam otoritas kita sebagai Kristen pemenang. Perwira yang datang kepada Yesus adalah seorang militer berkedudukan tinggi. Ia memiliki otoritas untuk menuntut, tetapi ia merendahkan hatinya untuk meminta tolong kepada Yesus. Ia mengakui bahwa ada kuasa yang lebih tinggi daripada kuasa yang ia miliki. Ia mengambil risiko; ia berani memposisikan dirinya melawan pendapat orang banyak mengenai Yesus. Ia berani meletakkan imannya di dalam Yesus yang adalah seorang Yahudi, percaya bahwa Yesus dapat dan akan menyembuhkan hambanya. Bahkan Yesus sendiri takjub akan iman perwira ini. Gaya hidup berkemenangan adalah gaya hidup bertualang yang melibatkan kita untuk berani mengambil risiko dan melakukan hal-hal baru. Untuk kita bersedia masuk ke dalam sesuatu yang tidak kita ketahui, untuk kita terus maju terlepas dari risikonya. Kobarkan karunia iman Anda. Kita harus berani percaya Tuhan di tengah-tengah kemustahilan. Perwira itu percaya akan kuasa di dalam perkataan Yesus, dan hamba perwira itu sembuh. Seperti yang kita percayai, maka terjadilah. Saat ini, di bawah otoritas siapakah Anda tunduk dan hidup? Siapakah yang memerintah di dalam hidup Anda? Apakah Tuhan atau mungkin diri Anda sendiri? Ini waktunya kita berkata: Tuhan, mulai saat ini aku mau menjadi seorang pemenang. Tuhan telah merancang Anda untuk menjadi pemenang, tetapi Anda harus menghidupi gaya hidup seorang pemenang, dan ini membutuhkan Anda untuk berfungsi di level yang sepenuhnya baru. Dimanapun Anda berada, apakah di rumah, gereja atau tempat kerja, kenakanlah identitas Anda di dalam Kristus sebagai seorang tentara Kristus dan seorang pemenang. Berfungsilah dengan otoritas Tuhan yang Anda emban dalam hidup Anda. Saat Anda mengomitmenkan dan mendedikasikan diri Anda kepada apa yang Tuhan telah taruh di dalam tangan Anda, Anda akan menemukan suatu ukuran keluarbiasaan, peningkatan kuasa dan otoritas yang lebih lagi untuk kita menjadi pemenang. Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
– 2 Timotius 2:1-4
Tiada ulasan:
Catat Ulasan