Isnin, 10 Februari 2014

PAKAIAN BARU



Nats : Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor (Yesaya 64:6)
Bacaan : Yesaya 64
Dua orang pria sedang bercakap-cakap, tak lama setelah mereka menjadi orang kristiani yang sungguh-sungguh. Yang satu adalah orang miskin yang sebelumnya memang tidak mengenal Allah. Sedangkan yang satunya lagi berasal dari lingkungan yang sangat religius. Setelah masing- masing menceritakan tentang pertobatannya, pria yang berlatar belakang religius bertanya kepada rekannya, "Bagaimana kau dapat langsung memberikan tanggapan terhadap Injil saat pertama kali mendengarnya, sementara aku memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melakukannya?"
Pria miskin itu lalu berkata, "Oh, itu mudah saja. Seandainya seseorang datang dan menawarkan kepada kita masing-masing sebuah baju baru, maka aku akan langsung menerima tawaran itu. Semua pakaianku sudah lama dan usang. Namun lemarimu pasti penuh dengan pakaian bagus. Begitu juga dengan keselamatan. Mungkin kau sudah puas dengan segala kebaikan yang kauterima, jadi kau memerlukan waktu lama untuk mengerti bahwa kau sungguh-sungguh memerlukan 'pakaian kebenaran' yang ditawarkan kepadamu melalui Kristus. Aku sangat sadar akan keadaanku yang penuh dosa, karena itulah aku ingin sekali menerima pengampunan dan pengudusan."
Semua orang benar-benar perlu diselamatkan. Nabi Yesaya berkata bahwa "segala kesalehan kami seperti kain kotor" (64:6). Mereka yang sadar akan kemiskinan rohani mereka dan menerima keselamatan yang tak ternilai harganya melalui iman dalam Kristus, akan diberi "baju baru" kebenaran. Baju apa yang Anda kenakan sekarang? --Richard De Haan
SEBAIK APA PUN MANUSIA, TAK DAPAT MENYELAMATKAN DIRI SENDIRI
SEBURUK APA PUN MANUSIA, ALLAH DAPAT MENYELAMATKANNYA

Ahad, 9 Februari 2014

Saat Semuanya Tidak Bererti



Saat Semuanya Tidak Berarti
Nats : Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus (Filipi 3:7)
Bacaan : Filipi 3:7-14
Saat membongkar garasi putra saya, saya menemukan semua trofi yang ia menangkan melalui berbagai macam pertandingan atletik selama bertahun-tahun. Semuanya itu dimasukkan ke dalam sebuah kotak kardus, dan siap untuk dibuang.
Saya mengenang darah, keringat, dan air mata yang mengucur demi mendapatkan semua penghargaan itu. Namun sekarang ia membuangnya. Semuanya itu tidak berharga lagi baginya.
Saya jadi teringat pada sebuah puisi anak-anak yang aneh karangan Shel Silverstein berjudul "Hector si Kolektor". Puisi itu mengisahkan tentang semua benda yang dikoleksi Hector selama bertahun-tahun. Ia "menyayangi benda-benda itu lebih dari berlian yang bersinar, lebih dari emas yang berkilauan". Lalu Hector mengundang semua temannya, "Kemarilah, aku mau membagikan hartaku!" Lalu semua temannya "datang untuk melihatnya, tetapi mereka menyebut barang-barang itu sampah!"
Seperti itulah nantinya akhir hidup kita. Semua milik kita, semua benda yang kita perjuangkan di sepanjang hidup kita, menjadi tidak berarti apa-apa kecuali sampah. Saat itulah kita diyakinkan bahwa harta bukanlah hal yang paling berharga dalam hidup ini.
Mulai saat ini kita akan memiliki cara pandang yang benar, seperti cara pandang Paulus. "Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus"(Filipi 3:7). Kita harus bersikap wajar terhadap harta milik kita, karena sebenarnya kita telah memiliki harta yang paling bernilai, yaitu pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan kita -David Roper
KEKAYAAN TERBESAR KITA ADALAH
KEKAYAAN YANG KITA MILIKI DI DALAM KRISTUS

Sabtu, 8 Februari 2014

Pemimpin Yang Melayani Dalam Segala Musim




Tema: Pemimpin yang melayani dalam segala musim
Teks : Pengkhotbah 3: 1-8
Pendahuluan 2:
1.       pengkhutbah memberikan kita peringatan bahawa segala sesuatu ada waktunya, segala sesuatu ada musimnya menurut putaran yang ada di bawah tingkat kosmos ini.  Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk mati, ada waktu untuk menanam ada waktu untuk mencabut, ada waktu untuk membunuh ada waktu untuk menyembuhkan, ada waktu untuk merombak ada waktu untuk membangun, ada waktu untuk menangis ada waktu untuk ketawa, ada waktu untuk meratap dan ada waktu untuk menari, ada waktu untuk membuang ada waktu untuk mengumpulkan dan kesimpulannya segala sesuatu ada waktu akan terjadi di dalam kehidupan kita, dan ini putaran yang akan terjadi di dalam setiap yang bergelar insan bahkan alam sekalipun tidak pernah terlepas daripada pengaruh musim.
2.        
Pendahuluan 1:
1.       segala bentuk musim tidak akan kekal tetapi pasti akan silih berganti dengan musim yang baru (musim adalah satu kitaran sebuah keadaan yang tidak boleh ditolak atau dielakkan)
2.       setiap orang perlu bersedia untuk menghadapi musim yang akan bakal tiba

Musim panas
Ø  orang-orang mulai menuai
Ø  ada sukacita
Ø  Semuanya baik (boleh ketawa sama2, bermain sama2 dan hidup terasa indah)
Musim luruh
Ø  Orang akan membuat persiapan untuk musim dingin
Ø  Terjadi kekurangan
Ø  Ketegangan, masalah mula hadir dan keadaan mula berubah
Ø  Mulai timbul berbagai rancangan di fikiran sang pemimpin tetapi masih belum ada kepastian
-          Ini juga terjadi bila keadaan memaksa kita untuk sibuk dalam pekerjaan dan gereja menuntut kita banyak meluangkan waktu untuk pelayanan
-          Ini juga terjadi bila pemimpin lain atau jemaah selalu mengharapkan kita lebih dari kemampuan yang kita ada
Musim dingin
Ø  musim kehilangan
Ø  orang-orang tidak dapat berbuat apa-apa kecuali memilih untuk berdiam
Ø  kemuncak bagi tekanan untuk seorang pemimpin. Mula mencari arah, rindu menantikan musim panas
Ø  konteks pemimpin-
·         Jarang sekali ada pemimpin yang bertahan melayani pada musim ini
·         Menuntut rasional seorang pemimpin dalam memilih yang terbaik daripada seratus rancangan yang telah wujud di fikiran sejak musim luruh lagi
·         Menuntut kesabaran yang tinggi
·         Menuntut kerelaan untuk dibentuk dan diproses
·         Menuntut kesanggupan dan keberanian untuk menghadapi krisis dan berpijak di dunia nyata
1.       jika kita berada dalam setuasi ini kita perlukan mentor yang dapat membantu kita
-          Cari mentor (Inspirasi dan kata-kata semangat adalah kuasa terbesar yang mengakibatkan  awal pemulihan) cari mentor yang tepat kerana kuasa pengaruh mentor sangat besar (isteri atau suami sebagai mentor yang baik)
-          (jangan tunjuk perasaan di mana-mana tanpa mengira pro dan kontra –contoh fb, twitter, dll)
-          Luangkan masa untuk libur

Musim semi
Ø  Peralihan musim dingin ke musim panas
Ø  Biasanya sinar baru mula kelihatan dan harapan baru menjadi kepastian


Penutup: Apa pun yang terjadi tetap kuat sebab Tuhan berjanji akan menyertai kita
Penerapan : Tetap melayani dengan sungguh-sungguh, jangan menyerah!!

Sabtu, 14 Disember 2013

Kisah Alergi Hidup



Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya : "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati".

Sang Guru tersenyum : "Oh, kamu sakit".

"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati".

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan : "Kamu sakit. Penyakitmu itu bernama "Alergi Hidup". Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir
terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Usaha pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita".

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku", kata sang Guru.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup lebih lama lagi", pria itu menolak tawaran sang Guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati ?", tanya Guru.

"Ya, memang saya sudah bosan hidup", jawab pria itu lagi.

"Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini... Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisanya kau minum besok sore jam enam. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang".

Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai ! Tinggal satu malam dan satu hari ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya amat harmonis. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu". Sekali lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat dua cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali dan berkata : "Sayang, apa yang terjadi hari ini ? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku sayang".

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Bos kita kok aneh ya ?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya sambil berkata : "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu". Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan : "Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami".

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?

Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi dan berkata : "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Apabila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan".

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah
sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP !

Ahad, 3 November 2013

KASIH SEBAGAI MOTIVASI PELAYANAN


1 KORINTUS 13
Tema              :  Kasih sebagai motivasi pelayanan
Teks               :  1 Korintus 13
Pendahuluan :                    
            1 kor 13 ini ialah satu penekanan yang melatarbelakangi dan menjadi titik perbahasan utama Paulus dalam hal ia menerangkan teks sebelumnya iaitu bab 12 dan teks selepas iaitu bab 14.  saudara jika kita lihat latar belakang kota Korintus, kota ini ialah milik orang Yunani dan sudah semestinya kota ini dipenuhi oleh penyembahan-penyembahan berhala dan kota Korintus pada masa Paulus ialah kota yang menjadi pusat penyembahan berhala.  Keruntuhan akhlak yang terbesar juga berlaku di kota korintus kerana pengaruh daripada kepercayaan terhadap dewi artemis yang menawarkan pelacur bakti yang melanggani jemaah di kuil ini, sebagai satu daripada bentuk ibadah kepada dewi Artemis.
            Orang Kristian pada ketika itu hidup dalam pengaruh filsafat dan kebajitan ataupun kebiasaan buruk orang kafir di sekitar korintus.  Mereka menggangap kekristianan itu seperti agama-agama lainnya yang kafir dan sehingga timbulnya masalah di dalam jemaah.  Ada yang menjadikan gereja sebagai pusat polotik, membeza-bezakan kasta, salah motivasi dalam pelayanan dan menganggap rendah akan persekutuan tubuh Kristus.  Berlaku ketidakadilan dalam gereja sehingga ada jemaah yang dikucilkan, ada yang diangkat menjadi pemimin tertinggi sedangkan ia sendiri belum lahir baru, ada penyelewengan dan banyak hal lagi.  Surat pertama ini ditulis oleh Paulus untuk memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik dalam jemaah dan dorongan Paulus.

Isi Penting
Tiga hal utama mengenai dengan kasih

Hal 1.  Keunggulan Kasih (ayat 1 – 3)
Dalam teks ini Paulus memberi penjelasan mengenai dengan keunggulan kasih, sehinga kasih itu adalah yang terunggul sehingga setiap pelayanan yang tidak dimotivasikan oleh kasih, maka pelayanan itu adalah sia-sia sahaja.
v  Bagaimana sekalipun banyak kurnia pelayanan kita, semua itu tidak berguna tanpa didasari/ dimotivasikan oleh kasih.
v  Seberapa banyak sekalipun sumbangan kita ke atas gereja, tanpa kasih itu juga tidak bermakna
v  Ibadah tanpa kasih juga tidak berguna

Hal 2.  Ciri-ciri Kasih  (ayat 4- 7)
1)    Sabar – sabar dalam bahasa asli ialah seorang yang sabar dan disertai dengan penyerahan
v  Ia mampu bersabar dalam apa jua situasi keadaan, sama ada dalam keadaan senang mahupun dalam keadaan-keadaan yang sukar dan sentiasa memperbaharui penyerahannya dari hari ke hari..
v  Kerana tidak ada sabarlah jemaah berpecah dan akhirnya meninggalkan iman
2)    Murah hati
v  Memberi semasa kekurangan dan menghibur orang lain – saudara, siapa yang masih mampu memberi kepada Tuhan sedangkan ia sangat kekurangan.  Firman Tuhan mengatakan bahawa Allah senang dan memberikan berkat berlipat kali ganda semasa anda memberi dalam kesempitan.

3)    Tidak cemburu
v  Tidak pencemburu
Ada dua kategori cemburu.
a)    Cemburu kudus (dimiliki oleh Allah)
-       bertujuan baik atau membina
b)    Cemburu Buta
-  cemburu inilah yang dimaksudkan oleh Paulus.  Cemburu buta bererti cemburu yang tidak wajar dan tidak bertempat.

4)    Tidak memegahkan diri
v  Tidak meninggi-ninggikan diri
dan tidak sombong
v  Ada dua jenis sombong:
1.    Sombong keatas,
-  ada orang yang menggangap dirinya begitu penting daripada orang lain hanya kerana dia ada jawatan dalam gereja atau pun orang penting dalam masyarakat..
2. Sombong kebawah
      -  Sombong yang tidak ketara sepertinya seorang yang sangat rendah diri tetapi            sebenarnya menunjukkan kesombongannya dengan pura-pura tidak mampu
5)    Tidak melakukan yang tidak sopan dan mencari keuntungan diri sendiri
v  Ia melakukan sesuatu yang tidak menyinggung perasaan orang lain
v  Ia tidak melakukan pelayanan untuk mencari keuntungan diri sendiri dan orang lain dirugikan.
6)    Tidak pemarah
7)    Tidak menyimpan kesalahan orang lain
v  Dia seorang yang suka mengampuni
8)    Tidak bersukacita kerana ketidakadilan, tetapi kerana kebenaran
v  Tidak berkompromi dengan ketidakadilan
9)    Menutupi segala sesuatu,-
v  seorang yang tidak mempebesar-besarkan perkara yang tidak sepatutnya.
v  Bertindak menghentikan sesuatu perkara yang tidak baik, yang dilakukan oleh orang lain dengan cara tidak memburuk-burukkannya tetapi ia menutupinya, tetapi bukan dengan cara kompromi. 
10)  percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan
11)  sabar menanggung segala sesuatu
v  Bertahan dalam menanggung beban atau sesuatu yang menyebabkan kita disakiti atau dirugikan..
v  Bukan manis sahaja yg ditelan tetapi yang pahit juga penting

Hal 3.  Kekekalan Kasih (ayat 8 – 13)
Paulus berkata bahawa kasih adalah tidak akan berkesudahan.  Nubuat akan berakhir, bahasa Roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap tetapi kasih ialah kekal dan tidak akan pernah berhenti.  Oleh itu saudara dan saudari yang saya kasihi, kita tidak akan pernah rugi jika kita menjadikan kasih sebagai dasar atau motivasi bagi setiap pelayanan kita.


Kesimpulan : 
            Lakukan segala perkara dan pelayanan dengan dimotivasikan oleh KASIH