Saat
Semuanya Tidak Berarti
Nats : Apa yang dahulu merupakan
keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus (Filipi 3:7)
Bacaan : Filipi 3:7-14
Bacaan : Filipi 3:7-14
Saat membongkar garasi putra saya,
saya menemukan semua trofi yang ia menangkan melalui berbagai macam
pertandingan atletik selama bertahun-tahun. Semuanya itu dimasukkan ke dalam
sebuah kotak kardus, dan siap untuk dibuang.
Saya mengenang darah, keringat, dan
air mata yang mengucur demi mendapatkan semua penghargaan itu. Namun sekarang
ia membuangnya. Semuanya itu tidak berharga lagi baginya.
Saya jadi teringat pada sebuah puisi
anak-anak yang aneh karangan Shel Silverstein berjudul "Hector si
Kolektor". Puisi itu mengisahkan tentang semua benda yang dikoleksi Hector
selama bertahun-tahun. Ia "menyayangi benda-benda itu lebih dari berlian
yang bersinar, lebih dari emas yang berkilauan". Lalu Hector mengundang
semua temannya, "Kemarilah, aku mau membagikan hartaku!" Lalu semua
temannya "datang untuk melihatnya, tetapi mereka menyebut barang-barang
itu sampah!"
Seperti itulah nantinya akhir hidup
kita. Semua milik kita, semua benda yang kita perjuangkan di sepanjang hidup
kita, menjadi tidak berarti apa-apa kecuali sampah. Saat itulah kita diyakinkan
bahwa harta bukanlah hal yang paling berharga dalam hidup ini.
Mulai saat ini kita akan memiliki
cara pandang yang benar, seperti cara pandang Paulus. "Apa yang dahulu
merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus"(Filipi 3:7). Kita harus bersikap wajar terhadap
harta milik kita, karena sebenarnya kita telah memiliki harta yang paling
bernilai, yaitu pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan kita -David Roper
KEKAYAAN TERBESAR KITA ADALAH
KEKAYAAN YANG KITA MILIKI DI DALAM KRISTUS
KEKAYAAN YANG KITA MILIKI DI DALAM KRISTUS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan